baliutama – Gubernur Bali, I Wayan Koster, mendorong Institut Seni Indonesia (ISI) Bali menjadi penggerak utama dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya di provinsi ini. Dorongan tersebut disampaikan Koster saat menghadiri kegiatan rutin kampus ISI Bali, Jumat (26/8), yang dihadiri jajaran pimpinan perguruan tinggi, dosen, serta mahasiswa.
ISI Bali sebagai Pusat Seni Budaya
Koster menekankan bahwa ISI Bali memiliki peran strategis sebagai pusat pendidikan dan riset seni, yang mampu menghasilkan generasi muda kreatif dan profesional dalam bidang seni budaya. Menurutnya, peran ini sangat penting untuk memperkuat identitas budaya Bali sekaligus mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
“ISI Bali bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga penggerak seni budaya yang bisa memperkenalkan dan melestarikan karya anak bangsa, khususnya budaya Bali, di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Penguatan Peran Mahasiswa
Gubernur Koster mendorong mahasiswa ISI Bali agar aktif terlibat dalam berbagai kegiatan seni, baik tradisional maupun modern. Mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktek nyata dalam mengelola dan menampilkan seni budaya.
“Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang kreatif, mampu mengembangkan seni Bali, dan memperkenalkannya kepada dunia. Ini bukan sekadar tugas akademik, tetapi panggilan untuk melestarikan budaya,” tegas Koster.
Sinergi dengan Pemerintah dan Masyarakat
Koster menekankan pentingnya sinergi antara ISI Bali, pemerintah, dan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan mampu memunculkan program-program inovatif yang memadukan pendidikan, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
“Misalnya melalui festival seni, pameran, workshop, atau kolaborasi dengan pelaku pariwisata. Mahasiswa bisa langsung merasakan dinamika industri kreatif sekaligus ikut berkontribusi pada masyarakat,” tambah Koster.
Dukungan Fasilitas dan Infrastruktur
Dalam kesempatan yang sama, Koster menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendukung fasilitas dan infrastruktur di ISI Bali. Dukungan ini mencakup pengembangan studio, laboratorium seni, ruang pertunjukan, dan teknologi pendukung pembelajaran.
“Fasilitas yang memadai akan meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan karya seni mahasiswa. Ini juga akan menarik perhatian nasional maupun internasional terhadap karya-karya kreatif Bali,” ujar Koster.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Gubernur Koster berharap ISI Bali menjadi inspirasi bagi generasi muda di seluruh Bali untuk mencintai seni dan budaya. Dengan mengasah bakat dan kreativitas sejak dini, generasi muda bisa menjadi penerus budaya Bali yang tangguh di era modern.
“Budaya adalah jati diri kita. Kalau generasi muda menguasai seni, mereka bisa menjaga tradisi sambil berinovasi, sehingga seni Bali tetap hidup dan relevan,” jelasnya.
Rencana Program Kedepan
Sebagai langkah konkret, Koster mendorong ISI Bali untuk menyelenggarakan berbagai program inovatif, seperti festival kesenian digital, kolaborasi internasional, dan pelatihan kreatif bagi masyarakat. Program ini diyakini bisa memperluas dampak pendidikan seni sekaligus meningkatkan eksposur budaya Bali ke kancah global.
Dorongan Gubernur Bali I Wayan Koster menjadikan ISI Bali tidak hanya sebagai lembaga pendidikan seni, tetapi juga penggerak utama pelestarian budaya. Dengan sinergi mahasiswa, dosen, pemerintah, dan masyarakat, diharapkan seni dan budaya Bali terus berkembang, relevan, dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

More Stories
Oplos LPG Subsidi: Warga NTT Ditangkap di Kuta Utara
ISI Denpasar Perkenalkan Teba Modern Bernuansa Seni
Tanah Rp8 Miliar untuk ISI Bali Dihibahkan Gubernur Koster