Saham ORCL Waspadai Support $263,77 dan Resistance $282,26
baliutama – Pergerakan saham Oracle Corporation (ORCL) pada perdagangan pekan ini menunjukkan kecenderungan konsolidasi di tengah sentimen pasar teknologi global yang masih berfluktuasi. Analis memperingatkan para investor agar mewaspadai area support di level $263,77 dan resistance di kisaran $282,26, yang menjadi batas teknikal penting dalam menentukan arah tren jangka pendek.
Data perdagangan menunjukkan bahwa saham ORCL sempat menguat ke level tertinggi $279 pada sesi Senin (6/10), namun kemudian terkoreksi ringan akibat aksi ambil untung di sektor teknologi. Kapitalisasi pasar Oracle saat ini berada di atas $760 miliar, menempatkannya sebagai salah satu perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia.
Menurut analis teknikal Samuel Sekuritas, pola harga saham ORCL membentuk area sideways bullish dengan indikator Moving Average (MA50) masih berada di atas MA200, menandakan tren menengah masih positif. Namun, munculnya tekanan jual di dekat area resistance berpotensi memicu koreksi singkat sebelum melanjutkan penguatan.
“Selama harga tetap bertahan di atas $263,77, peluang rebound masih cukup besar. Tapi jika level itu jebol, maka potensi penurunan bisa meluas ke area psikologis $255,” ujar analis pasar modal Rama Gunawan, Selasa (7/10).
Sentimen Fundamental Masih Positif
Secara fundamental, Oracle masih mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal kedua 2025. Pendapatan perusahaan tumbuh 8,4 persen year-on-year, didorong oleh peningkatan layanan cloud infrastructure dan artificial intelligence (AI) yang kini menjadi fokus utama ekspansi perusahaan.
Oracle juga berhasil menambah lebih dari 500 pelanggan korporat baru untuk layanan Oracle Cloud Infrastructure (OCI), termasuk perusahaan besar dari sektor perbankan dan energi. “Pertumbuhan di bisnis cloud masih menjadi motor utama. Ini menunjukkan model bisnis Oracle semakin kuat dan terdiversifikasi,” ujar analis riset Bloomberg Intelligence, Mei Wong.
Laba bersih perusahaan tercatat naik menjadi $4,3 miliar, dengan margin operasional stabil di level 41 persen, menandakan efisiensi biaya yang tetap terjaga. Meski demikian, tekanan kompetitif dari Microsoft Azure dan Amazon Web Services (AWS) masih menjadi tantangan besar di pasar global.
Faktor Eksternal dan Risiko Makro
Dari sisi makroekonomi, kenaikan imbal hasil obligasi AS dan ketidakpastian arah suku bunga The Fed turut mempengaruhi saham sektor teknologi, termasuk Oracle. Investor cenderung bersikap hati-hati terhadap saham berkapitalisasi besar yang sudah mengalami kenaikan signifikan sejak awal tahun.
Beberapa analis menilai, jika The Fed menunda pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun, maka saham-saham growth seperti Oracle berpotensi mengalami tekanan jangka pendek. Namun, permintaan tinggi terhadap solusi AI dan cloud diperkirakan tetap menopang valuasi perusahaan.
“Oracle masih berada di lintasan pertumbuhan yang sehat. Namun volatilitas akan tetap tinggi hingga ada kejelasan kebijakan moneter,” kata Edward Lim, analis dari JP Morgan Asia-Pacific.
Prospek dan Strategi Investor
Dari sisi teknikal, indikator Relative Strength Index (RSI) saham ORCL kini berada di level 61, mengindikasikan momentum masih moderat dan belum memasuki area jenuh beli. Analis menyarankan investor untuk mempertimbangkan strategi buy on weakness di area $265–$268 dengan target jangka pendek di $280–$282.
Sementara bagi trader agresif, penembusan di atas resistance $282,26 dapat menjadi sinyal breakout menuju area psikologis baru di $290–$295. Namun jika harga turun di bawah $263,77, investor disarankan untuk melakukan stop loss guna menghindari penurunan lebih lanjut.
“Selama tren cloud dan AI terus berkembang, Oracle memiliki katalis pertumbuhan jangka panjang yang kuat. Tapi untuk jangka pendek, disiplin terhadap batas teknikal sangat penting,” ujar Rama Gunawan menegaskan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, saham Oracle saat ini berada dalam fase konsolidasi sehat setelah reli panjang sejak pertengahan tahun. Dukungan dari kinerja fundamental yang solid dan prospek industri cloud yang masih menjanjikan menjadi dasar optimisme jangka menengah. Namun, investor tetap disarankan untuk memperhatikan dua level kunci: support $263,77 dan resistance $282,26, sebagai panduan utama menentukan arah posisi berikutnya.
Dengan kombinasi antara analisis teknikal dan fundamental, saham ORCL masih dianggap menarik bagi investor jangka panjang yang memiliki toleransi risiko moderat. Meski volatilitas pasar global masih tinggi, arah besar Oracle tampak masih menuju penguatan, terutama jika perusahaan mampu menjaga momentum inovasi di sektor kecerdasan buatan dan layanan cloud global.
