JCC ke-2 di Bali: Bersama Arab Saudi, Mantapkan Komitmen Tangani Kejahatan Global
baliutama.web.id Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Prof. Dedi Prasetyo membuka kegiatan Joint Committee Cooperation (JCC) ke-2 antara Polri dan Kementerian Dalam Negeri (MOI) Kerajaan Arab Saudi di Bali. Forum ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kolaborasi dua negara dalam menghadapi kejahatan lintas batas dan ancaman global yang semakin kompleks.
Acara berlangsung di kawasan Kuta dan dihadiri sejumlah pejabat tinggi Polri serta perwakilan delegasi dari Arab Saudi. Turut hadir Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya, Kadivhubinter Polri Irjen Pol Amur Chandra Juli Buana, Brigjen Pol Dodied Prasetyo Aji, dan Brigjen Pol Oktavianus Martin dari KBRI Washington D.C.
Kolaborasi Dua Negara untuk Penegakan Hukum Internasional
Dalam sambutannya, Wakapolri menyampaikan rasa terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi yang mempercayakan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan kedua JCC. Ia menyebut forum ini sebagai momentum penting dalam memperkuat kemitraan strategis di bidang hukum dan keamanan.
“Pertemuan ini menjadi simbol hubungan bilateral yang kokoh antara Polri dan MOI Arab Saudi. Kami ingin memperluas kerja sama, baik secara institusional maupun personal,” ujar Dedi.
Kerja sama ini meliputi berbagai bidang. Fokus utamanya adalah pertukaran data intelijen, peningkatan kemampuan sumber daya manusia kepolisian, serta penanganan kasus kejahatan transnasional seperti perdagangan manusia, kejahatan siber, penyelundupan, dan terorisme.
Fokus pada Keamanan dan Perlindungan Warga Negara
Wakapolri menjelaskan bahwa kejahatan modern kini tidak lagi terbatas pada wilayah tertentu. Dengan teknologi, pelaku dapat beraksi lintas negara tanpa hambatan fisik. Karena itu, Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen membangun sistem komunikasi cepat dan efisien.
“Kerja sama ini bukan sekadar tentang penegakan hukum, tapi juga perlindungan kemanusiaan. Kami ingin memastikan setiap warga Indonesia aman di luar negeri, termasuk di Arab Saudi,” tegasnya.
Polri juga berencana memperkuat koordinasi melalui pusat komando digital. Sistem ini akan mempermudah pertukaran informasi terkait jaringan kriminal lintas negara. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat deteksi dini terhadap ancaman global seperti peredaran narkoba dan pendanaan terorisme.
Langkah Konkret dan Agenda Strategis
Kegiatan JCC ke-2 merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama yang pernah digelar di Riyadh. Beberapa agenda utama dibahas kali ini, seperti:
- Penanggulangan kejahatan siber dan pelanggaran digital lintas negara.
- Pencegahan perdagangan orang dan perlindungan korban.
- Upaya bersama memberantas pendanaan terorisme.
- Penguatan pengawasan di jalur laut dan perbatasan internasional.
Melalui forum ini, Polri dan MOI Arab Saudi menyepakati pembentukan joint task force yang fokus menangani kasus internasional. Tim gabungan ini akan bertugas melakukan pertukaran data, melacak aliran dana ilegal, dan memfasilitasi proses hukum antarnegara.
Wakapolri menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari solusi global. Menurutnya, tidak ada satu negara pun yang bisa mengatasi kejahatan internasional sendirian. Kolaborasi adalah kunci utama dalam menciptakan keamanan dunia.
Simbol Penguatan Hubungan Bilateral
Selain pembahasan teknis, forum ini juga memperlihatkan hubungan diplomatik yang semakin erat antara kedua negara. Delegasi dari Arab Saudi menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dan kesiapan Polri menjadi mitra strategis di kawasan Asia Tenggara.
Acara puncak ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Polri dan MOI Kerajaan Arab Saudi. Dokumen tersebut menegaskan komitmen bersama dalam memperkuat sistem keamanan internasional yang berbasis kepercayaan dan teknologi informasi.
Momen ini disambut tepuk tangan meriah. Setelah penandatanganan, seluruh delegasi melakukan sesi foto bersama sebagai simbol persahabatan dan komitmen jangka panjang.
Harapan dan Langkah ke Depan
Dalam penutupan acara, Wakapolri menyampaikan harapannya agar kerja sama ini tidak berhenti di atas kertas. Ia ingin agar MoU yang ditandatangani benar-benar diwujudkan dalam bentuk kerja nyata.
“Kami ingin kerja sama ini berkembang lebih jauh, tidak hanya pada bidang keamanan, tetapi juga dalam pendidikan kepolisian dan riset teknologi,” ujarnya.
Polri berencana mengirimkan perwira untuk mengikuti pelatihan di Arab Saudi. Sebaliknya, beberapa pejabat keamanan Arab Saudi akan datang ke Indonesia untuk mempelajari sistem pengawasan digital Polri yang kini terus berkembang.
Di sisi lain, pemerintah Arab Saudi juga mengusulkan peningkatan kapasitas pada bidang cyber security dan perlindungan data pribadi. Langkah ini dinilai penting untuk menghadapi era digital yang rentan terhadap serangan siber.
Menuju Dunia yang Lebih Aman
JCC ke-2 di Bali menjadi bukti bahwa hubungan Indonesia dan Arab Saudi semakin kuat. Keduanya berkomitmen menciptakan dunia yang lebih aman dan stabil. Melalui pertukaran informasi, peningkatan kapasitas aparat, dan sinergi kebijakan, kerja sama ini diharapkan mampu menekan angka kejahatan internasional yang terus berkembang.
Pertemuan ini juga menegaskan bahwa diplomasi keamanan dapat menjadi jembatan efektif antarbangsa. Kerja sama yang berlandaskan kepercayaan dan saling menghormati diyakini mampu menghadirkan manfaat besar, tidak hanya bagi dua negara, tetapi juga bagi kawasan dan dunia.
Dengan semangat kolaborasi dan persaudaraan, Indonesia dan Arab Saudi menunjukkan bahwa perjuangan melawan kejahatan lintas negara bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama seluruh umat manusia.eamanan dapat menjadi jembatan kuat dalam mempererat hubungan antarbangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform radarjawa.web.id
