Fenomena Supermoon Perigee Picu Banjir Rob di 7 Wilayah Pesisir Bali, BMKG Imbau Warga Tetap Waspada
baliutama.web.id Langit malam yang dihiasi bulan penuh selalu menjadi pemandangan menakjubkan. Namun, di balik keindahannya, fenomena Supermoon Perigee kali ini justru memicu kekhawatiran baru di wilayah pesisir. Saat bulan berada paling dekat dengan bumi sekaligus dalam fase purnama, gaya tarik gravitasinya meningkat secara signifikan. Kondisi tersebut mengakibatkan air laut naik lebih tinggi dan berpotensi menimbulkan banjir rob.
Peringatan ini datang dari BMKG Wilayah III Denpasar, yang memantau pola pasang surut di sejumlah titik di Pulau Bali. Hasil pemantauan menunjukkan adanya potensi genangan di beberapa daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan laut lepas. Situasi ini membuat masyarakat, terutama nelayan dan pelaku wisata pantai, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.
Daerah yang Terdampak Fenomena Supermoon
Tujuh wilayah pesisir di Bali masuk dalam daftar kawasan yang perlu siaga. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Kabupaten Jembrana, pesisir selatan Tabanan, Kabupaten Badung, Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar, pesisir selatan Klungkung, dan pesisir selatan Karangasem.
Kawasan pesisir itu memiliki karakteristik pantai yang cenderung landai dan terbuka. Dengan permukaan laut yang luas, tekanan pasang tinggi akibat Supermoon lebih mudah masuk ke area daratan. BMKG memperkirakan puncak air pasang terjadi pada pagi hingga sore hari, terutama saat kecepatan angin di sekitar laut meningkat.
Dampak yang Dirasakan di Lapangan
Tidak hanya genangan air, aktivitas ekonomi dan pariwisata juga ikut terdampak. Warga yang berprofesi sebagai nelayan harus menunda pelayaran karena risiko ombak tinggi. Sementara itu, pengusaha kecil di tepi pantai perlu mengamankan barang dagangan agar tidak terkena air asin. Beberapa jalan utama dekat pantai berpotensi tergenang, menghambat mobilitas warga dan wisatawan.
Peningkatan tinggi air laut diperkirakan mencapai 10 hingga 20 sentimeter di atas rata-rata normal. Bagi sebagian wilayah yang memiliki sistem drainase buruk, kondisi ini bisa memperparah banjir lokal terutama jika terjadi bersamaan dengan hujan lebat. Karena itu, kolaborasi antara warga dan aparat desa sangat dibutuhkan untuk melakukan penanganan dini.
Penjelasan Ilmiah di Balik Supermoon dan Rob
Secara ilmiah, Supermoon terjadi ketika bulan mencapai posisi perigee — jarak terdekatnya dengan bumi — dan bertepatan dengan fase purnama. Kedekatan ini menyebabkan cahaya bulan tampak 15% lebih terang dan ukurannya sekitar 7% lebih besar dari biasanya. Di saat bersamaan, tarikan gravitasi bulan terhadap air laut juga meningkat.
Fenomena tersebut membuat gelombang pasang laut menjadi lebih ekstrem. Permukaan air di sisi bumi yang menghadap bulan naik lebih tinggi dibandingkan sisi lainnya. Akibatnya, air laut mendorong ke arah daratan dan menimbulkan rob, terutama di area pesisir yang rendah. Ketika angin laut bertiup kencang, kondisi pasang tinggi bisa menjadi lebih parah dan berdampak luas.
Imbauan dan Langkah Antisipatif dari BMKG
Alih-alih panik, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan mengikuti informasi resmi dari BMKG. Lembaga ini merekomendasikan agar kegiatan di sekitar pantai dibatasi selama periode Supermoon, terutama saat air pasang maksimum.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Memindahkan kendaraan dan barang berharga ke tempat lebih tinggi.
- Menghindari aktivitas memancing atau bermain di tepi pantai.
- Mengamankan perahu dan peralatan nelayan di area yang aman.
- Memantau kondisi cuaca dan pasang surut melalui aplikasi resmi BMKG.
- Mengkoordinasikan langkah tanggap darurat bersama aparat setempat.
Selain masyarakat, pemerintah daerah diharapkan turut mengambil tindakan preventif. Penutupan sementara akses ke titik wisata pantai tertentu dapat mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian material.
Dampak Sosial dan Ekonomi bagi Bali
Efek dari rob tidak berhenti pada genangan semata. Perekonomian masyarakat pesisir bisa ikut terganggu. Banyak UMKM pesisir yang menggantungkan pendapatan dari wisata pantai terpaksa berhenti beroperasi sementara waktu. Infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan kecil, dan tempat wisata juga rawan rusak karena air laut membawa pasir dan garam yang bersifat korosif.
Dari sisi sosial, warga di beberapa daerah pesisir terpaksa memindahkan barang-barang ke rumah kerabat yang lebih aman. Meskipun dampaknya tidak sampai menimbulkan evakuasi besar-besaran, gangguan sementara terhadap aktivitas harian tetap terasa nyata.
Kesimpulan
Fenomena Supermoon Perigee memperlihatkan betapa kuatnya hubungan antara alam semesta dan kehidupan manusia. Keindahan bulan purnama yang memesona ternyata memiliki konsekuensi bagi daerah pesisir, termasuk Bali yang terkenal dengan pantainya.
Kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan komunikasi yang baik antara masyarakat dan pemerintah daerah menjadi faktor penting untuk meminimalkan dampak rob. Dengan langkah antisipatif yang tepat, masyarakat tetap dapat menikmati keindahan langit malam tanpa harus khawatir akan ancaman dari laut.sipatif yang tepat, keindahan Supermoon tetap bisa dinikmati tanpa rasa khawatir berlebihan.gkah yang tepat, keindahan Supermoon bisa tetap dinikmati tanpa menimbulkan keresahan.

Cek Juga Artikel Dari Platform pontianaknews.web.id
