ADB Bantu Kemenko Perekonomian Kembangkan Pariwisata Bali
baliutama – Pemerintah Indonesia terus mendorong penguatan sektor pariwisata sebagai salah satu penopang utama perekonomian nasional. Khusus untuk Bali yang menjadi destinasi wisata unggulan dunia, pengembangan dilakukan secara serius dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga internasional. Baru-baru ini, Asian Development Bank (ADB) memberikan dukungan kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam upaya mengembangkan pariwisata berkelanjutan di Pulau Dewata.
Dukungan ADB untuk Perekonomian Indonesia
ADB sebagai lembaga keuangan internasional telah lama bekerja sama dengan Indonesia dalam bidang pembangunan. Kali ini, fokus diberikan pada sektor pariwisata karena dinilai memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan devisa negara.
Melalui kerja sama dengan Kemenko Perekonomian, ADB tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga bantuan teknis, kajian kebijakan, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia. Dengan langkah ini, diharapkan pengembangan pariwisata di Bali dapat berjalan lebih terarah, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat lokal.
Fokus pada Keberlanjutan
Salah satu poin penting yang menjadi perhatian ADB adalah aspek keberlanjutan. Bali dikenal memiliki keindahan alam dan budaya yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan mancanegara. Namun, tekanan pembangunan, pertumbuhan wisatawan, serta persoalan lingkungan menuntut adanya strategi yang lebih ramah lingkungan.
ADB bersama Kemenko Perekonomian menekankan penerapan sustainable tourism, yakni pariwisata yang tidak hanya mengejar jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga menjaga kelestarian alam, budaya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Infrastruktur dan Digitalisasi
Dalam pengembangan pariwisata Bali, ADB juga menyoroti pentingnya infrastruktur modern dan sistem digital yang lebih kuat. Aksesibilitas menuju destinasi, kualitas transportasi, serta fasilitas publik yang memadai menjadi kunci agar wisatawan merasa nyaman.
Selain itu, digitalisasi juga dipandang penting. Penerapan teknologi digital di sektor pariwisata akan membantu promosi destinasi, memudahkan sistem reservasi, hingga meningkatkan pengalaman wisatawan melalui informasi yang lebih cepat dan akurat.
“Kami melihat Bali sebagai model pengembangan pariwisata yang bisa ditingkatkan lagi melalui kombinasi antara infrastruktur, teknologi, dan pelibatan masyarakat,” ujar perwakilan ADB.
Memberdayakan Masyarakat Lokal
Kemenko Perekonomian bersama ADB juga menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat lokal. Pengembangan pariwisata tidak hanya untuk wisatawan, tetapi juga harus menjadi sumber kesejahteraan bagi warga setempat.
Program pelatihan keterampilan, dukungan terhadap UMKM, serta peningkatan kualitas SDM di sektor pariwisata menjadi bagian dari agenda kerja sama ini. Dengan demikian, masyarakat Bali dapat berperan aktif dalam rantai ekonomi pariwisata, mulai dari akomodasi, kuliner, kerajinan, hingga pemandu wisata.
Kerja Sama Jangka Panjang
Kerja sama ini bukan hanya untuk jangka pendek, melainkan dirancang sebagai strategi berkelanjutan. ADB akan terus memberikan asistensi dalam bentuk konsultasi kebijakan, pendampingan program, serta dukungan investasi yang diarahkan pada proyek-proyek prioritas di Bali.
Kemenko Perekonomian menyambut baik dukungan ADB tersebut. Menurut mereka, kolaborasi ini sangat penting untuk memperkuat daya saing pariwisata Indonesia di kancah global.
“Bali adalah etalase pariwisata Indonesia. Dengan dukungan ADB, kami ingin memastikan bahwa pengembangan pariwisata tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga menjaga lingkungan dan budaya lokal,” ujar perwakilan Kemenko Perekonomian.
Harapan ke Depan
Dengan kerja sama ADB dan Kemenko Perekonomian, diharapkan pariwisata Bali mampu menghadapi tantangan global, termasuk perubahan tren wisata pascapandemi, persaingan destinasi internasional, serta tuntutan keberlanjutan.
Jika dikelola dengan baik, Bali bukan hanya akan tetap menjadi destinasi favorit dunia, tetapi juga menjadi contoh keberhasilan pariwisata berkelanjutan di Asia. Sinergi pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat lokal diharapkan bisa membawa manfaat nyata, tidak hanya bagi Bali, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
