Top 3 Berita: Jemaah Umrah Kini Bisa Masuk Arab Saudi
baliutama – Pemerintah Arab Saudi resmi membuka kembali izin masuk bagi jemaah umrah dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Kebijakan ini disambut antusias oleh calon jemaah yang telah lama menantikan kesempatan untuk beribadah di Tanah Suci setelah beberapa kali pembatasan diberlakukan akibat kondisi kesehatan global dan kebijakan keamanan regional.
Langkah pelonggaran tersebut menjadi sorotan utama publik dan menempati posisi teratas dalam deretan berita populer hari ini. Berikut rangkuman tiga berita utama (Top 3) yang paling banyak diperbincangkan seputar dunia keagamaan, kebijakan internasional, dan dampaknya bagi masyarakat Indonesia.
1. Arab Saudi Buka Akses Jemaah Umrah Internasional
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Selasa (7/10/2025) mengumumkan bahwa seluruh jemaah umrah dari luar negeri kini kembali diperbolehkan masuk tanpa batasan jumlah maupun kuota negara. Keputusan ini diambil setelah pemerintah menilai kondisi keamanan dan kesehatan di kawasan Timur Tengah sudah kembali stabil.
Melalui pernyataan resminya, otoritas Saudi juga menegaskan bahwa sistem visa elektronik (e-visa) kembali diaktifkan penuh. Proses pengajuan kini bisa dilakukan secara daring dengan waktu persetujuan hanya dalam hitungan jam. Bagi jemaah Indonesia, ini menjadi kabar baik setelah selama dua tahun terakhir pemberangkatan umrah sempat dibatasi oleh kebijakan internal dan konflik di kawasan.
Kementerian Agama RI menyambut positif langkah ini. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilir Pasaribu, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan maskapai dan penyelenggara perjalanan ibadah untuk memastikan keberangkatan jemaah berjalan lancar. “Kami siap memfasilitasi percepatan keberangkatan dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan dan kesehatan,” ujarnya.
Selain membuka pintu bagi jemaah baru, Arab Saudi juga mengumumkan perpanjangan masa berlaku visa umrah hingga 90 hari, memberikan kesempatan lebih luas bagi peziarah untuk beribadah dan berkunjung ke berbagai lokasi sejarah Islam.
2. Lonjakan Permintaan Tiket dan Paket Umrah di Indonesia
Tak lama setelah pengumuman tersebut, sejumlah biro perjalanan umrah di Indonesia mengalami lonjakan permintaan. Beberapa agen melaporkan peningkatan pemesanan hingga 40 persen hanya dalam dua hari. Banyak calon jemaah yang sebelumnya menunda keberangkatan kini segera melunasi biaya perjalanan mereka.
Ketua Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (AMPHURI), Syahrul Fahmi, menyebut bahwa pembukaan kembali izin umrah ini menjadi momentum pemulihan industri perjalanan religi nasional. “Sektor ini termasuk yang paling terpukul selama pandemi dan konflik kawasan. Kini, kami optimistis bisa kembali tumbuh kuat,” katanya.
Pihak maskapai nasional seperti Garuda Indonesia dan Saudia Airlines juga telah menambah frekuensi penerbangan ke Jeddah dan Madinah untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Bandara Soekarno-Hatta dan Juanda Surabaya disebut sebagai dua titik utama pemberangkatan.
3. Arab Saudi Tegaskan Fokus pada Pelayanan dan Inovasi Digital
Selain membuka kembali izin masuk, pemerintah Saudi juga memperkenalkan sejumlah pembaruan dalam sistem pelayanan umrah. Salah satunya adalah penerapan smart pilgrimage system, platform digital yang mengintegrasikan data visa, akomodasi, dan transportasi jemaah dalam satu sistem.
Langkah ini merupakan bagian dari visi besar Saudi Vision 2030, di mana sektor pariwisata dan layanan ibadah menjadi salah satu pilar utama diversifikasi ekonomi negara tersebut. Menteri Haji dan Umrah, Tawfiq Al-Rabiah, mengatakan bahwa pelayanan berbasis digital akan membantu mengurangi antrean dan memudahkan jemaah berinteraksi dengan penyedia layanan di Makkah dan Madinah.
“Transformasi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga peningkatan pengalaman spiritual. Kami ingin setiap jemaah merasa lebih nyaman dan aman selama beribadah,” ujar Tawfiq dalam konferensi pers di Riyadh.
Kabar dibukanya kembali akses umrah ini menjadi angin segar bagi jutaan umat Muslim di seluruh dunia, khususnya Indonesia sebagai negara dengan jumlah jemaah terbanyak. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, agen perjalanan, dan pihak otoritas Arab Saudi, diharapkan keberangkatan jemaah bisa berjalan tertib tanpa kendala administrasi maupun kesehatan.
Gelombang pertama keberangkatan umrah dari Indonesia dijadwalkan berlangsung mulai pekan depan, dengan total sekitar 5.000 jemaah dari berbagai daerah. Sementara itu, Kementerian Agama terus mengingatkan agar seluruh calon jemaah memeriksa kelengkapan dokumen dan mengikuti vaksinasi yang masih menjadi syarat wajib.
Kebijakan baru ini sekaligus menandai babak baru hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi dalam bidang keagamaan dan pariwisata religi — membawa harapan besar bagi umat Islam untuk kembali menapaki Tanah Suci dengan penuh rasa syukur.
